Muhammad Badi, Pemimpin Ikhawanul Muslimin yang Baru


Ikhwanul Muslimin Mesir telah memilih Dr. Muhammad Badi sebagai Mursyid ‘Am atau ketuanya yang baru hari Sabtu (16/1), menggantikan Muhammad Mahdi Akif yang mengundurkan diri. Ia akan menjadi pemimpin Al ikhwan al Muslimun (Ikhwan) hingga enam tahun ke depan.

“Badi terpilih sebagai hasil konsensus dari para anggota Dewan Penasihat [Maktab Irsyad],” kata Akif dalam konferensi pers di Kairo Sabtu lalu.

Dengan demikian ia menjadi pemimpin kedelapan Ikhwanul Muslimin, sejak organisasi itu didirikan pada tahun 1928.

Badi yang bernama lengkap Muhammad Badi Abdul Majid Sami, dilahirkan di kawasan delta Sungai Nil, Mahalla Al-Kubra, pada 7 Agustus 1943. Dari pernikahannya dengan sang istri, Samia Al-Shinawi, Badi dikaruniai tiga orang anak yang telah memberinya empat cucu.

Badi selama ini diserahi tanggung jawab di bidang pendidikan ideologi di Ikhwanul Muslimin. Hal itu wajar, mengingat latar belakang akademisnya sebagai seorang profesor di Departemen Patologi  Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Beni Suef.

Dalam jumpa pers bersama Akif, ia mengatakan bahwa organisasinya terbuka dengan ide-ide baru untuk dilakukannya reformasi. Ia juga menambahkan, bahwa Ikhwanul Muslimin menolak kekerasan dan bertujuan melakukan reformasi dengan cara yang damai dan sesuai konstitusi.

“Kami sama sekali menolak kekerasan dan mengutuk segala bentuk kekerasan,” katanya kepada para wartawan.

Sebagian pihak menilai dengan terpilihnya Badi, maka organisasi yang menjadi oposisi pemerintah Mesir itu mundur beberapa langkah ke belakang. Ia dianggap sebagai bagian dari kelompok tua yang konservatif di lingkungan Ikhwanul Muslimin, dan kurang memiliki pergaulan dengan pihak-pihak di luar organisasinya.

Leave a comment